Tokoh
Nama asli Pramoedya adalah Pramoedya Ananta Mastoer, sebagaimana yang tertulis dalam koleksi cerita pendek semi-otobiografinya yang berjudul Cerita Dari Blora. Karena nama keluarga Mastoer (nama ayahnya) dirasakan terlalu aristokratik, ia menghilangkan awalan Jawa "Mas" dari nama tersebut dan menggunakan "Toer" sebagai nama keluarganya. Pramoedya menempuh pendidikan pada Sekolah Kejuruan Radio di Surabaya, dan kemudian bekerja sebagai juru ketik untuk surat kabar Jepang di Jakarta selama pendudukan Jepang di Indonesia.
Selain pernah ditahan selama 3 tahun pada masa kolonial dan 1 tahun pada masa Orde Lama, selama masa Orde Baru Pramoedya merasakan 14 tahun ditahan sebagai tahanan politik tanpa proses pengadilan. 13 Oktober 1965 - Juli 1969 Juli 1969 - 16 Agustus 1969 di Pulau Nusakambangan Agustus 1969 - 12 November 1979 di Pulau Buru November - 21 Desember 1979 di Magelang
Freedom to Write Award dari PEN American Center, AS, 1988 Penghargaan dari The Fund for Free Expression, New York, AS, 1989 Wertheim Award, "for his meritorious services to the struggle for emancipation of Indonesian people", dari The Wertheim Fondation, Leiden, Belanda, 1995 Ramon Magsaysay Award, "for Journalism, Literature, and Creative Arts, in recognation of his illuminating with briliant stories the historical awakening, and modern experience of Indonesian people", dari Ramon Magsaysay Award Foundation, Manila, Filipina, 1995 UNESCO Madanjeet Singh Prize, "in recognition of his outstanding contribution to the promotion of tolerance and non-violance" dari UNESCO, Perancis, 1996 Doctor of Humane Letters, "in recognition of his remarkable imagination and distinguished literary contributions, his example to all who oppose tyranny, and his highly principled struggle for intellectual freedom" dari Universitas Michigan, Madison, AS, 1999 Chancellor's distinguished Honor Award, "for his outstanding literary archievements and for his contributions to ethnic tolerance and global understanding", dari Universitas California, Berkeley, AS, 1999 Chevalier de l'Ordre des Arts et des Letters, dari Le Ministre de la Culture et de la Communication Republique, Paris, Perancis, 1999 New York Foundation for the Arts Award, New York, AS, 2000 Fukuoka Cultural Grand Prize (Hadiah Budaya Asia Fukuoka), Jepang, 2000 The Norwegian Authors Union, 2004 Centenario Pablo Neruda, Chili, 2004
Anggota Nederland Center, ketika masih di Pulau Buru, 1978 Anggota kehormatan seumur hidup dari International PEN Australia Center, 1982 Anggota kehormatan PEN Center, Swedia, 1982 Anggota kehormatan PEN American Center, AS, 1987 Deutschsweizeriches PEN member, Zentrum, Swiss, 1988 International PEN English Center Award, Inggris, 1992 International PEN Award Association of Writers Zentrum Deutschland, Jerman, 1999
Sepoeloeh Kepala Nica (1946), hilang di tangan penerbit Balingka, Pasar Baru, Jakarta, 1947 Kranji–Bekasi Jatuh (1947), fragmen dari Di Tepi Kali Bekasi Perburuan (1950), pemenang sayembara Balai Pustaka, Jakarta, 1949 Keluarga Gerilya (1950) Subuh (1951), kumpulan 3 cerpen Percikan Revolusi (1951), kumpulan cerpen Mereka yang Dilumpuhkan (I & II) (1951) Bukan Pasarmalam (1951) Di Tepi Kali Bekasi (1951), dari sisa naskah yang dirampas Marinir Belanda pada 22 Juli 1947 Dia yang Menyerah (1951), kemudian dicetak ulang dalam kumpulan cerpen Cerita dari Blora (1952), pemenang karya sastra terbaik dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional, Jakarta, 1953 Gulat di Jakarta (1953) Midah Si Manis Bergigi Emas (1954) Korupsi (1954) Mari Mengarang (1954), tak jelas nasibnya di tangan penerbit Cerita Dari Jakarta (1957) Cerita Calon Arang (1957) Sekali Peristiwa di Banten Selatan (1958) Panggil Aku Kartini Saja (I & II, 1963; III & IV dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965 Kumpulan Karya Kartini, yang pernah diumumkan di berbagai media; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965 Wanita Sebelum Kartini; dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965 Gadis Pantai (1962-65) dalam bentuk cerita bersambung, bagian pertama triologi tentang keluarga Pramoedya; terbit sebagai buku, 1987; dilarang Jaksa Agung. Jilid II & III dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965 Sejarah Bahasa Indonesia. Satu Percobaan (1964); dibakar Angkatan Darat pada 13 Oktober 1965 Realisme Sosialis dan Sastra Indonesia (1963) Lentera (1965), tak jelas nasibnya di tangan penerbit Bumi Manusia (1980); dilarang Jaksa Agung, 1981 Anak Semua Bangsa (1981); dilarang Jaksa Agung, 1981 Sikap dan Peran Intelektual di Dunia Ketiga (1981) Tempo Doeloe (1982), antologi sastra pra-Indonesia Jejak Langkah (1985); dilarang Jaksa Agung, 1985 Sang Pemula (1985); dilarang Jaksa Agung, 1985 Hikayat Siti Mariah, (ed.) Hadji Moekti, (1987); dilarang Jaksa Agung, 1987 Rumah Kaca (1988); dilarang Jaksa Agung, 1988 Memoar Oei Tjoe Tat, (ed.) Oei Tjoe Tat, (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995 Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995 Arus Balik (1995) Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1997) Arok Dedes (1999) Mangir (2000) Larasati (2000) Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005)

This is a demo text. It will be repl aced by the original.

This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text.
This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text.
This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text. It will be replaced by the original. This is a demo text.